Home » Archives for 2012
Selasa, 27 November 2012
Selasa, 06 November 2012
Pengertian Aqidah
Secara etimologis (bahasa), aqidah berakar dari kata ‘aqada -
ya’qidu –‘aqdan – ‘aqidatan. ‘aqdan berarti simpul, ikatan, perjanjian dan
kokoh. Setelah terbentuk menhadi ‘aqidah berarti keyakinan (Al Munawwir, 1984,
hal 1023). Relevansi antara arti kata ‘aqdan dan ‘aqidah adalah keyakinan itu
tersimpul dengan kokoh didalam hati, bersifat mengikat dan mengandung
perjanjian.
Secara termologis (istilah) terdapat definisi (ta’rif)
antara lain :
Menurut Hasan Al-Banna dalam kitab Majmu’ah ar-Rasail:
اَلْعَقَائِدُ هِيَ
اْلاُمُوْرُ الَّتِيْ يَجِبُ أَنْ يُصَدِّقَ ِبهَا قَلْبُكَ وَتَطْمَئِنَّ
اَلَيْهَا نَفْسُكَ وَ تَكُوْنَ يَقِيْناً عِنْدَكَ لاَ يُمَازِجُهُ رَيْبٌ وَلاَ
يُخَالِطُهُ شَكُّ.
“Aqaid (bentuk jamak dari aqidah) adalah beberapa
perkara yang wajib di yakini kebenaranya oleh hati, mendatangkan ketentraman
jiwa, menjadi keyakinan yang tidak bercampur sedikit pun dengan keragu-raguan”.
Menurut Abu bakar Jabir al-Jazairy dalam kitab Aqidah al-Mukmin:
اَلْعَقِيْدَةُ
هِيَ مَجْمُوْعَةٌ مِنْ قَضَايَا اْلحَقَّ اْلبَدَهِيَّةِ اْلمُسَلَّمَةِ
بِاْلعَقْلِ وَالَّسمْعِ وَاْلفِطْرَةِ يَعْقِدُ عَلَيْهَا اْلاِنْسَاُن قَلْبَهَا
وَيُثْنِي عَلَيْهَا صَدْرَهُ جَازِمًا بِصِحَّتِهَا قَاطِعًا بِوُجُوْدِهَا
وَثُبُوْتِهَا لاَ يُرَي خِلاَفُهَا أَنَّهُ يُصِحُّ اَنْ يَكُوْنَ أَبَداً.
“Aqidah adalah sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara
umum (aksioma) oleh manusia berdasarkan akal, wahyu dan fitrah. Kebenaran itu
dipatrikan di dalam hati serta diyakini kesahihan dan keberadaanya secara pasti
dan ditolak segala sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran itu”.
Untuk lebih memahami definisi diatas kita perlu
mengemukakan beberapa catatan tambahan sebagai berikut:
1. Ilmu terbagi dua:
Pertama adalah ilmu dharuri yaitu Ilmu yang dihasilkan oleh indera, dan tidak memerlukan dalil. Misalnya apabila kita melihat tali di hadapan mata, kita tidak memerlukan lagi dalil atau bukti bahwa benda itu ada.
Kedua adalah ilmu nazhari yaitu. Ilmu yang memerlukan dalil atau pembuktian.
Misalnya ketiga sisi segitiga sama sisi mempunyai panjang yang sama, memerlukan dalil bagi orang-orang yang belum mengetahui teori itu. Di antara ilmu nazhari itu, ada hal-hal yang karena sudah sangat umum dan terkenal tidak memerlukan lagi dalil. Misalnya kalau sebuah roti dipotong sepertiganya maka yang du pertiganya tentu lebih banyak dari sepertiga, hal itu tentu sudah diketahui oleh umum bahkan anak kecil sekalipun. Hal seperti ini disebut badihiyah. Jadi badihiyah adalah segala sesuatu yang kebenarannya perlu dalil pemuktian, tetapi karena sudah sangat umum dan mendarah daging maka kebenaran itu tidak lagi perlu pembuktian.
2. Setiap manusia memiliki fitrah mengakui kebenaran (bertuhan), indera untuk mencari kebenaran, akal untuk menguji kebenaran dan memerlukan wahyu untuk menjadi pedoman menentukan mana yang benar dan mana yang tidak. Tentang Tuhan, musalnya, setiap manusia memiliki fitrah bertuhan, dengan indera dan akal dia bisa membuktikan adanya Tuhan, tetapi hanya wahyulah yang menunjukkan kepadanya siapa Tuhan yang sebenarnya.
3. Keyakinan tidak boleh bercampur sedikitpun dengan keraguan. Sebelum seseorang sampai ke tingkat yakin dia akan mengalami beberapa tahap.
Pertama: Syak. Yaitu sama kuat antara membenarkan sesuatu atau menolaknya.
Kedua: Zhan. Salah satu lebih kuat sedikit dari yang lainnya karena ada dalil yang menguatkannya.
Ketiga: Ghalabatu al-Zhan: cenderung labih menguatkan salah satu karena sudah meyakini dalil kebenarannya. Keyakinan yang sudah sampai ke tingkat ilmu inilah yang disebut dengan aqidah.
4. Aqidah harus mendatangkan ketentraman jiwa. Artinya lahirnya seseorang bisa saja pura-pura meyakini sesuatu, akan tetapi hal itu tidak akan mendatangkan ketenangan jiwa, karena dia harus melaksanakan sesuatu yang berlawanan dengan keyakinannya.
5. Bila seseorang sudah meyakini suatu kebenaran, dia harus menolak segala sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran itu. Artinya seseorang tidak akan bisa meyakini sekaligus dua hal yang bertentangan.
6. Tingkat keyakinan (aqidah) seseorang tergantung kepada tingkat pemahaman terhadap dalil. Misalnya:
- Seseorang akan meyakini adanya negara Sudan bila dia mendapat informasi tentang Negara tersebut dari seseorang yang dikenal tidak pernah bohong.
- Keyakinan itu akan bertambah apabila dia mendapatkan informasi yang sama dari beberapa orang lain, namun tidak tertutup kemungkinan dia akan meragukan kebenaran informasi itu apabila ada syubhat (dalil-dalil yang menolak informasi tersebut).
- Bila dia menyaksikan foto Sudan, bertambahlah keyakinannya, sehingga kemungkinan untuk ragu semakin kecil.
- Apabila dia pergi menyaksikan sendiri negeri tersebut keyakinanya semakin bertambah, dan segala keraguannya akan hilang, bahkan dia tidak mungkin ragu lagi, serta tidak akan mengubah pendiriannya sekalipun semua orang menolaknya.
- Apabila dia jalan-jalan di negeri Sudan tersebut dan memperhatikan situasi kondisinya bertambahlah pengalaman dan pengetahuanya tentang negeri yang diyakininya itu.
Dalam pengertian lain aqidah berarti pemikiran menyeluruh tentang alam, manusia, dan kehidupan, dan tentang apa-apa yang ada sebelum dan sesudah kehidupan dunia, serta hubungan kehidupan dengan apa yang ada sebelum dan sesudah kehidupan dunia.
Pemikiran menyeluruh inilah yang dapat menguraikan ‘uqdah al-kubra’ (permasalahan besar) pada diri manusia, yang muncul dari pertanyaan-pertanyaan; siapa yang menciptakan alam semesta dari ketiadaannya? Untuk apa semua itu diciptakan? Dan ke mana semua itu akan kembali (berakhir)?
1. Ilmu terbagi dua:
Pertama adalah ilmu dharuri yaitu Ilmu yang dihasilkan oleh indera, dan tidak memerlukan dalil. Misalnya apabila kita melihat tali di hadapan mata, kita tidak memerlukan lagi dalil atau bukti bahwa benda itu ada.
Kedua adalah ilmu nazhari yaitu. Ilmu yang memerlukan dalil atau pembuktian.
Misalnya ketiga sisi segitiga sama sisi mempunyai panjang yang sama, memerlukan dalil bagi orang-orang yang belum mengetahui teori itu. Di antara ilmu nazhari itu, ada hal-hal yang karena sudah sangat umum dan terkenal tidak memerlukan lagi dalil. Misalnya kalau sebuah roti dipotong sepertiganya maka yang du pertiganya tentu lebih banyak dari sepertiga, hal itu tentu sudah diketahui oleh umum bahkan anak kecil sekalipun. Hal seperti ini disebut badihiyah. Jadi badihiyah adalah segala sesuatu yang kebenarannya perlu dalil pemuktian, tetapi karena sudah sangat umum dan mendarah daging maka kebenaran itu tidak lagi perlu pembuktian.
2. Setiap manusia memiliki fitrah mengakui kebenaran (bertuhan), indera untuk mencari kebenaran, akal untuk menguji kebenaran dan memerlukan wahyu untuk menjadi pedoman menentukan mana yang benar dan mana yang tidak. Tentang Tuhan, musalnya, setiap manusia memiliki fitrah bertuhan, dengan indera dan akal dia bisa membuktikan adanya Tuhan, tetapi hanya wahyulah yang menunjukkan kepadanya siapa Tuhan yang sebenarnya.
3. Keyakinan tidak boleh bercampur sedikitpun dengan keraguan. Sebelum seseorang sampai ke tingkat yakin dia akan mengalami beberapa tahap.
Pertama: Syak. Yaitu sama kuat antara membenarkan sesuatu atau menolaknya.
Kedua: Zhan. Salah satu lebih kuat sedikit dari yang lainnya karena ada dalil yang menguatkannya.
Ketiga: Ghalabatu al-Zhan: cenderung labih menguatkan salah satu karena sudah meyakini dalil kebenarannya. Keyakinan yang sudah sampai ke tingkat ilmu inilah yang disebut dengan aqidah.
4. Aqidah harus mendatangkan ketentraman jiwa. Artinya lahirnya seseorang bisa saja pura-pura meyakini sesuatu, akan tetapi hal itu tidak akan mendatangkan ketenangan jiwa, karena dia harus melaksanakan sesuatu yang berlawanan dengan keyakinannya.
5. Bila seseorang sudah meyakini suatu kebenaran, dia harus menolak segala sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran itu. Artinya seseorang tidak akan bisa meyakini sekaligus dua hal yang bertentangan.
6. Tingkat keyakinan (aqidah) seseorang tergantung kepada tingkat pemahaman terhadap dalil. Misalnya:
- Seseorang akan meyakini adanya negara Sudan bila dia mendapat informasi tentang Negara tersebut dari seseorang yang dikenal tidak pernah bohong.
- Keyakinan itu akan bertambah apabila dia mendapatkan informasi yang sama dari beberapa orang lain, namun tidak tertutup kemungkinan dia akan meragukan kebenaran informasi itu apabila ada syubhat (dalil-dalil yang menolak informasi tersebut).
- Bila dia menyaksikan foto Sudan, bertambahlah keyakinannya, sehingga kemungkinan untuk ragu semakin kecil.
- Apabila dia pergi menyaksikan sendiri negeri tersebut keyakinanya semakin bertambah, dan segala keraguannya akan hilang, bahkan dia tidak mungkin ragu lagi, serta tidak akan mengubah pendiriannya sekalipun semua orang menolaknya.
- Apabila dia jalan-jalan di negeri Sudan tersebut dan memperhatikan situasi kondisinya bertambahlah pengalaman dan pengetahuanya tentang negeri yang diyakininya itu.
Dalam pengertian lain aqidah berarti pemikiran menyeluruh tentang alam, manusia, dan kehidupan, dan tentang apa-apa yang ada sebelum dan sesudah kehidupan dunia, serta hubungan kehidupan dengan apa yang ada sebelum dan sesudah kehidupan dunia.
Pemikiran menyeluruh inilah yang dapat menguraikan ‘uqdah al-kubra’ (permasalahan besar) pada diri manusia, yang muncul dari pertanyaan-pertanyaan; siapa yang menciptakan alam semesta dari ketiadaannya? Untuk apa semua itu diciptakan? Dan ke mana semua itu akan kembali (berakhir)?
Label:
Artikel
Senin, 05 November 2012
Ayo Belajar Akidah
Suatu ilmu atau pengetahuan pasti mempunyai mempunyai
tahapan-tahapan dalam mempelajarinya, dan kita harus sesuai urutan tahapan
tersebut. karena apabila kita tak sesuai dengan urutan, maka akan mengalami
masalah dalam mempelajarinya. Sebagai contoh, kita semua tahu bahwa belajar
matimatika itu di mulai dari mengenal angka, setelah itu kita dapat melakukan
operasi matimatika seperti pertambahan, pengurangan dsb. Begitu pula dengan
bahasa Indonesia, kita harus mengenal dan paham semua huruf alphabet dari A-Z.
baru setelah itu kita bisa membaca sebuah tulisan.
Dalam memepelajari islam, kita harus dimulai yang dasar. Tentu
dalam hal ini kita terlebih dahulu mempelajari akidah. Karena ini merupakan
dasar dalam islam. Rasulullah pun tidak tanggung-tangung, selama 13 tahun
beliau mengajarkan akidah kepada para sahabat di mekkah. Karena betapa
pentingnya akidah ini. kalau di ibaratkan, akidah sebagai pondasi suatu
bangunan. Tentu apabila pondasinya bagus, meskipun ada gempa, bangunan itu akan
berdiri kokoh, tapi apabila pondasi saja sudah rusak, maka pada saat
pembangunan pun akan roboh.
Selain itu apabila kita sudah memiliki akidah yang bersih
dan kuat, maka kita akan cepat merespon segala perintah dan larangan Allah
kepada kita. Sebagai contoh pada saat semua para wanita diwajibkan menutup
aurat, maka pada saat itu juga mereka mencari apapun yang bisa menutupi
auratnya, sama halnya ketika dilarangnya khamr, maka pada saat itu juga semua
khamr yang dimilki dibuang begitu saja, tanpa berpikir lagi. Itu semua karena
mereka mempunyai akidah yang kokoh dan bersih.
Inilah yang jadi permasalah kita sekarang, banyak yang
mempelajari akidah hanya sekedar tahu
dan sepotong-potong, tidak memahaminya secara keseluruhan. Oleh karena itu marilah kita berupaya untuk
bisa memahami akidah secara sempurna, agar kita bisa menjadi orang yang
bertakwa, karena orang bertakwalah yang paling mulia di sisi Allah.
إِنَّ أَكْرَمَكُمْ
عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi
Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Al Hujurat: 13)
Mari kita berusahana memahami akidah ini dengan cara
mempelajarinya secara serius dan tuntas. Kita dapat membaca buku-buku tentang
akidah, tentu dari pengarang yang sudah faham tentang akidah, Dan sebaiknya kita mencari guru atau ikut
kajian – kajian ilmu tentang akidah. (a)
Wallahu a’lam
Label:
Artikel
Rabu, 10 Oktober 2012
Rihlah Rohis Grafika
Assalamualaikum.
Haii kawan-kawan Rohis Grafika..
Kalo ada yang bilang rohis itu cuma ngaji di mesjid, berarti
gak gaul, karena rohis punya banyak kegiatan selain ngaji, salah satunya
Rihlah, apa itu rihlah?? Rihlah adalah nama lain dari jalan-jalan. Yup, Rihlah merupakan
salah satu program rohis yang diadakan setiap tahunnya untuk refreshing.
Karena
kita mengunjungi beberapa tempat wisata di Indonesia. Dari mulai dalam kota
sampai luar kota. Tempat yang pernah di kunjungi adalah Ragunan, Curug Cilember
dan Kebun Raya Bogor. Kita biasanya mengadakan game pada saat rihlah, game” nya
pun sangat menantang dan mengasikkan.
Misalnya pada saat di curug cilember kita
mengadakan game menyebrangi sungai dengan cara berpegangan dengan teman dan
tidak boleh putus. Lalu sewaktu di Kebun Raya Bogor, kami mengadakan game yang
tak kalah serunya di curug cilember.
Nah.. itu sedikit tentang Kegiatan Rihlah Rohis Grafika. Bagi
yang ingin tahu lebih banyak, bisa ditanyakan kepada para pengurus rohis. dan
jangan sampai lewatkan apabila rohis mengadakan kegiatan Rihlah lagi, soalnya
rugi banget, kapan lagi kita bisa jalan – jalan dan main game sama teman” yang
sholeh dan sholeha.. hehehehe :D
Ini ada beberapa foto kegitan Rihlah Rohis Grafika
CURUG CILEMBER
Ikhwan Grafika |
Istirahat Sejenak |
Dibawah Curug Cilember |
Menelusuri Jalan |
KEBUN RAYA BOGOR
Akhwat Grafika |
Main Games "Koran" |
Main Games "Kejar Maling" |
Main Games "Kejar Maling" |
Selasa, 02 Oktober 2012
Teater Rohis Grafika
Ini adalah Cuplikan Teater Rohis Grafika.
^__^
Label:
Video
Aksi Damai Rohis Grafika
Sebulan terakhir ini, semua mata kita tertuju pada aksi-aksi
terorisme yang terjadi diberbagai daerah secara bersamaan, yaitu di solo, Jakarta
dan depok. Semua media baik itu elektronik dan cetak berusaha update tentang
isu ini. hingga pada suatu waktu, sebuah media TV swasta yaitu Metro TV
menyiarkan suatu berita yang berkaitan tentang bibit terorisme bermula dari ekstra
kurikuler di masjid-masjid sekolah, yang tentu saja eksul yang dimaksud adalah
ROHIS.
Tak terima difitnah, maka para aktivis rohis melakukan
pembelaan dengan menangkis fitnah tersebut di dunia maya, dan pada akhirnya
mengadakan Aksi damai menentang fintah tersebut. Aksi damai itu diselenggrakan
di bundaran HI pada hari ahad, tanggal 23 september 2012 dengan ribuan anak
rohis yang datang se jabetabek. Tak lupa Rohis kami, Rohis SMKN 7 Jakarta
Grafika, ikut dalam Aksi Damai tersebut. Seperti Aksi pada umumnya, harus
mempunyai atribut, kami membawa beberapa atribut yaitu slayer bertuliskan “Rohis
isn’t Terorist” spanduk yang bertuliskan ”Jangan Fitnah kami yang sedang
Berdakwah”. Dan itu membuat para wartawan tertarik mengambil gambar untuk bahan
berita, sehingga di beberapa media online, foto-foto kami terpampang baik
ikhwan maupun akhwat.
Berikut adalah beberapa photo kegiatan Aksi Damai Rohis SMKN 7 Jakarta Grafika.
Persiapan Menuju Lokasi Bundaran HI |
Ikhwan Rohis Grafika |
Ikhwan Rohis dengan Bang Afwan "Izziz" |
Akhwat Rohis Grafika |
Akhwat Rohis Grafika |
Akhwat Rohis Grafika |
Jumat, 07 September 2012
Video Tafakur Alam Rohis
Ini adalah Slideshow Kegiatan Tafakur Alam Rohis SMKN 7 Jakarta, dengan melakukan Pendakian Gunung Gede selama 3 hari.
Label:
Video
Rabu, 25 Juli 2012
Photography Rohis Grafika
Label:
Photo
Menjadi Remaja Idaman
Muslim Muda…Seorang remaja
mempunyai andil besar bagi perubahan lingkungannya. Ia pun mampu membawa
teman-temannya agar sadar dan mengenal Islam. Sudah saatnya remaja peduli bahwa
siapa lagi yang akan memperjuangkan Islam di tengah-tengah masyarakat kalau
bukan mereka?
Muslim Muda…Ketika ada teman yang gak sholat, keluyuran aja kegiatannya, dugem, dan banyak aktifitas maksiat lainnya, siapa yang bisa menyadarkan mereka? Bukan para kyai, bukan para guru, bukan pula para dai tua yang seringkali tak paham dengan karakter remaja. Jadi yang paling efektif menyadarkan mereka adalah teman-temannya sendiri yaitu kamu sebagai generasi muda. Jangan panik dulu. Jangan merasa berat dengan tugas sebagai remaja muslim yang kamu emban. Di bawah ini ada beberapa tips agar kamu jadi remaja yang oke dalam berdakwah di lingkungan kamu. Simak baik-baik ya:
1. Niat
Muslim Muda…Ketika ada teman yang gak sholat, keluyuran aja kegiatannya, dugem, dan banyak aktifitas maksiat lainnya, siapa yang bisa menyadarkan mereka? Bukan para kyai, bukan para guru, bukan pula para dai tua yang seringkali tak paham dengan karakter remaja. Jadi yang paling efektif menyadarkan mereka adalah teman-temannya sendiri yaitu kamu sebagai generasi muda. Jangan panik dulu. Jangan merasa berat dengan tugas sebagai remaja muslim yang kamu emban. Di bawah ini ada beberapa tips agar kamu jadi remaja yang oke dalam berdakwah di lingkungan kamu. Simak baik-baik ya:
1. Niat
Dari awal, niatkan semua usaha
kamu karena Allah semata. Jangan sampai ada niat untuk sombong dan merasa benar
sendiri. Juga jangan sampai ada kesan menggurui dan menganggap bodoh teman yang
sedang kamu dakwahi. Petunjuk itu dari Allah. Lakukan upaya maksimal dalam
menyadarkan teman dan jangan lupa berdoa untuknya agar segera kembali ke jalan
yang benar. Karena sungguh, tidak ada yang mampu memberi jalan bila sudah
disesatkan oleh Allah dan tak ada yang mampu menyesatkan bila sudah diberi
petunjuk oleh-Nya. Jadi jangan lupa berdoa ya.
2. Lakukan apa yang kamu katakan
Ngomong gampang, tapi
melakukannya itu yang butuh upaya lebih. Kalo kamu Cuma bisa ngomong tanpa
melakukan apa yang kamu omongkan, maka orang lain terutama teman-temanmu tak
akan percaya padamu lagi. Misal nih, kamu bilang sholat wajib, tapi ketika
adzan dikumandangkan kamu masih asyik aja dengan kegiatanmu.
3. Gunakan Qur’an dan Hadits
Dalam berdakwah, gunakan Qur’an
dan hadits sebagai acuan, bukan kata si A dan si B atau bahkan kata nenek
moyang. Banyaklah baca buku-buku keislaman dan pahamilah wawasan keislaman itu
sendiri. Jangan sampai kamu menyampaikan sesuatu yang kamu tidak punya ilmu
tentangnya. Jadikan sirah (sejarah) Rasulullah dalam berdakwah sebagai panduan
kamu ketika berdakwah di lingkungan teman-temanmu.
Harap kamu tahu, Rasulullah oke banget loh dalam menyampaikan dakwah di semua kalangan termasuk juga para remaja dan pemuda. Salah satunya adalah ketika ada seorang pemuda yang mendatangi Rasulullah dan bertanya, “Ya Rasul, saya ingin masuk Islam tapi saya masih hobi berzina.” Apa jawab Rasulullah? Bukannya marah tapi beliau dengan tenang menjawab, “ Kamu punya ibu? Punya saudara perempuan? Bagaimana perasaanmu bila ibu atau saudaramu yang perempuan dizina-i oleh laki-laki?” Sejak saat itu, pemuda tersebut langsung bertaubat, masuk Islam dan tidak pernah lagi melakukan zina.
4. Berbicaralah pada orang lain seakan-akan baru mengenalnya
Harap kamu tahu, Rasulullah oke banget loh dalam menyampaikan dakwah di semua kalangan termasuk juga para remaja dan pemuda. Salah satunya adalah ketika ada seorang pemuda yang mendatangi Rasulullah dan bertanya, “Ya Rasul, saya ingin masuk Islam tapi saya masih hobi berzina.” Apa jawab Rasulullah? Bukannya marah tapi beliau dengan tenang menjawab, “ Kamu punya ibu? Punya saudara perempuan? Bagaimana perasaanmu bila ibu atau saudaramu yang perempuan dizina-i oleh laki-laki?” Sejak saat itu, pemuda tersebut langsung bertaubat, masuk Islam dan tidak pernah lagi melakukan zina.
4. Berbicaralah pada orang lain seakan-akan baru mengenalnya
Maksud dari poin ini adalah
jangan berusaha sok tahu tentang seseorang hanya dengan melihatnya sekilas
saja. Berbicaralah dengan ramah dan penuh perhatian sehingga orang yang akan
didakwahi merasa nyaman dan kemudian percaya. Jangan terkecoh dengan penampilan.
Misalnya salah seorang teman kamu yang tak pernah sholat Jumat. Kenalilah
dirinya lebih jauh dan jangan langsung berprasangka buruk. Ada banyak laki-laki
yang tidak sholat Jumat karena keluarganya tidak pernah mengajarinya dan ia pun
tidak tahu hukumnya. Jadi , tugas kamu nih untuk mendekati orang-orang semacam
ini untuk memberikan pencerahan bagi kehidupannya sebagai seorang muslim yang
baik.
5. Tersenyumlah
5. Tersenyumlah
Tahukah kamu bahwa Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wasallam itu suka sekali tersenyum loh. Tapi anehnya banyak
para dai yang sukanya malah pasang tampang serius dan cemberut daripada
tersenyum. Nah, kamu jangan ikut-ikutan yang model begini yah.
Tersenyum, berperilaku sopan dan baik adalah sikap Rasulullah yang harus kita amalkan seharui-hari. Jika kita ingin orang lain dekat dan menerima dakwah kita maka usahakan kita bersikap ramah pada mereka. Tersenyum adalah salah satu kunci dari keramahan ini.
Yang patut diingat adalah tersenyum disini konteksnya adalah ramah secara umum dan tidak bermaksud tebar pesona pada lawan jenis. Bagaimana pun Islam mempunyai aturan dalam berinteraksi dengan lawan jenis. Bukan karena alasan dakwah trus seenaknya saja berdua-duaan dengan lawan jenis, misalnya. Nah, agar tidak timbul fitnah, usahakan berdakwah fokus pada sesame jenis. Cowok yang berdakwah ke kalangan cowok. Begitu juga cewek dakwahnya juga ke lingkungan cewek saja.
6. Bersikap aktif dan berbaur
Tersenyum, berperilaku sopan dan baik adalah sikap Rasulullah yang harus kita amalkan seharui-hari. Jika kita ingin orang lain dekat dan menerima dakwah kita maka usahakan kita bersikap ramah pada mereka. Tersenyum adalah salah satu kunci dari keramahan ini.
Yang patut diingat adalah tersenyum disini konteksnya adalah ramah secara umum dan tidak bermaksud tebar pesona pada lawan jenis. Bagaimana pun Islam mempunyai aturan dalam berinteraksi dengan lawan jenis. Bukan karena alasan dakwah trus seenaknya saja berdua-duaan dengan lawan jenis, misalnya. Nah, agar tidak timbul fitnah, usahakan berdakwah fokus pada sesame jenis. Cowok yang berdakwah ke kalangan cowok. Begitu juga cewek dakwahnya juga ke lingkungan cewek saja.
6. Bersikap aktif dan berbaur
Langkah awal bagi keberhasilan
dakwah adalah bersikap aktif dan berbaur dengan objek dakwah. Sering-sering
ngobrol dengan mereka yang ingin kamu dakwahi. Jadikan mereka percaya bahwa
kamu adalah tempat yang asyik untuk curhat, berbagi cerita baik suka maupun
duka. Mengerjakan PR bareng, menenangkan di kala mereka gundah, atau sekedar
menjadi teman yang baik ketika mereka butuh curhat dan diskusi. Dan yang utama,
kamu harus bisa menjaga rahasia karena mereka sudah percaya sama kamu. Tapi
bila keadaan berubah menjadi serius dan berbahaya, misalnya saja ada yang
berniat bunuh diri karena frustasi menghadapi masalahnya, maka jangan
segan-segan menghubungi orang yang lebih dewasa untuk menyikapi masalah ini.
7. Tekankan sholat wajib 5 kali sehari sebelum kewajiban lainnya
Hubungan dengan Allah secara
pribadi itu ada pada kewajiban sholat 5 waktu. Jangan memberikan banyak materi
lain lebih dulu sebelum kesadaran untuk sholat wajib 5 waktu bisa terlaksana
dengan baik. Tekankah bahwa dengan sholat saja hubungan dengan Allah terjalin
secara langsung tanpa perantara. Hanya Allah saja tempat bersandar jika manusia
menghadapi masalah. Sholat adalah saat yang tepat untuk meminta pertolonganNya.
Jika mungkin, usahakan untuk sholat berjamaah ketika kamu sedang ngobrol santai
dengan mereka. Ketika sholat ini sudah dijalankan dengan konsisten, maka
hal-hal lain akan lebih mudah untuk diingatkan misalnya saja tidak boleh
memaki, patuh pada orang tua dan cara berpakain yang menutup aurat sesuai
dengan syariat Islam.
8. Jangan pergi ketika mereka sedang down
Ingat, ketika seseorang sudah
mulai mau menjalankan ajaran-ajaran Islam dengan teratur, tidak berarti urusan
sudah selesai. Akan ada ujian dan cobaan dalam hidup yang kadang bisa membuat
futur/down atau lemah iman seseorang. Ada kalanya mereka mempertanyakan lagi
keadilan Tuhan akan jalan hidup sulit yang mereka tempuh. Jangan putus asa
apalagi tega meninggalkan mereka. Dampingilah para remaja ini untuk kembali
menemukan jati diri keislaman mereka.
Muslim Muda…Semoga beberapa tips
di atas bisa kamu jadikan alat untuk mendekati teman-teman kamu dalam
berdakwah. Dan yang utama, kamu jangan lupa meminta pada Allah untuk dimudahkan
langkahmu juga lisanmu dalam menyampaikan kebenaran. Semoga Allah menyertaimu
selalu.
Yukkss….berdakwah
Yukkss….berdakwah
Label:
Artikel
Bersama ROHIS, Kutetapkan Yakinku
sahabat-sahabat Kerohanian Islam
atau sering dikenal ROHIS di seluruh Indonesia, baik tingkat menengah ataupun
atas, semoga Allah memberikan keistiqamahan dalam jalan kalian, dalam
keikutsertaan kalian baik aktif ataupun pasif.
Saya hanya ingin sedikit sharing dengan kalian, tentang ROHIS ini, tentang pengalaman, tentang cerita suka dan duka, tentang manfaat teman-teman bergabung dengan ROHIS.
ROHIS, sebuah lembaga yang telah membesarkanku, mendidik dan mengajarkan tentang berbagai hal.
ROHIS merupakan satu lembaga ekstrakurikuler yang lengkap menurut pandangan saya,
ia mengajarkan untuk berorganisasi,ia mengajarkan untuk dakwah dan ibadah,
ia mengajarkan untuk membina lingkungan sekolah,
ia mengajarkan untuk perencanaan kegiatan,
ia mengajarkan untuk komunikasi efektif,
ia mengajarkan untuk olahraga dan pendidikan jasmani,
ia mengajarkan untuk berjiwa sosial kemasyarakatan,
ia mengajarkan untuk menjadi pemimpin sejati,
ia mengajarkan segala hal yang kita butuhkan dan segala hal yang tidak kita butuhkan tapi bermanfaat untuk kita.
Namun satu hal yang tidak akan ditemui di ekskul manapun adalah ROHIS bisa menjadi jalan Hidayah bagi siapa pun termasuk pengurus dan anggotanya. inilah yang akan kita bahas teman-teman.
Jalan kebaikan, jalan petunjuk dan jalan hidayah, insya Allah.
Meskipun kita tidak merasakannya
ketika aktif di ROHIS, tidak merasakan seketika itu juga, tapi yakinlah, suatu
saat, kita akan menemukan sentuhan tersembunyi yang telah menjadikan kita seperti
sekarang ini.
Mungkin ketika kuliah, atau setelah kerja, atau bahkan
ketika tua renta, kita baru teringat, bahwa awal mula kita mengenal tarbiyah
islamiyah (pembinaan Islam) adalah di ROHIS ini.
Awal yang mengubah emosi jiwa menjadi jiwa yang teduh penuh cinta,
mengubah dosa menjadi amal pahala,
mengubah rasa takut menjadi berani penuh semangat,
mengubah cara pandang negatif menjadi positif,
Semua mungkin berawal dari sini, dari ROHIS ini.
Oleh karena itu, saya hanya ingin berpesan, siapa pun kita, apapun latar belakang kita, semaksiat-maksiatnya kita, jangan sampai kita meninggalkan organisasi ini, karena ia adalah jalan yang Allah sediakan, untuk membuka hati, membuka emosi, membuka jalan hidayahNya.
Jalan yang menghadirkan pelaku-pelaku kebaikan,
jalan ukhuwah dan kebersamaan yang erat menyatukan semua potensi kejujuran,
jalan yang suatu saat akan membuat kita sadar, bahwa di sinilah kita dibesarkan,
dengan segudang masalah,
Tetaplah berada bersama para pelaku kebaikan,
niscaya kebaikan itu akan mengikutimu,
dan akan mengubah paradigmamu,
bahkan mengubah maksiat-maksiatmu,
Yakin dan tetapkan tekadmu,
inilah jalan terbaik untuk masa depanmu,
bersama ROHIS, aku tetapkan yakinku.
Untuk sahabat ROHIS di seluruh Indonesia, para alumninya,
mari kita bersama menjadi penerus peradaban,
yang melahirkan generasi-generasi rabbani,
mari kita sambut seruan yang mulia,
mari bersama ikuti langkah perjuangan,
di medan dakwah sekolah kita tercinta
Label:
Artikel
Apa itu Ekskul Rohis?
Tenang kawan! Di sini kita bakal
ngasih tahu tentang rohis secara gamblang. Jadi, enggak usah tengok sana,
tengok sini alias tanya-tanya ke orang yang enggak jelas. Lanjutin aja bacanya.
Pada umumnya, setiap SMK negeri
ataupun swasta punya kegiatan ekstrakurikuler (ekskul). Jumlah ekskul di tiap
SMK berbeda-beda. Bahkan, variasinya makin hari makin banyak aja.
Dari yang bersifat intelektual,
kayak olimpiade dan karya ilmiah remaja, sampai yang mengandalkan kekuatan
fisik, apalagi kalau bukan olahraga yang banyak macamnya dan benar-benar
menguras tenaga.
Tapi, di antaranya juga ada
ekskul yang bisa mengasah bakat kepemimpinan kita. Tentunya ini jenis ekskul
organisasi, kayak OSIS, Pramuka, pecinta alam, atau organisasi lain yang hanya
ada di sekolah kamu.
Coba kita berpikir sejenak. Ada
enggak ya ekskul yang bisa mengasah dan mendukung minat dan bakat kita dalam
segala hal? Dalam intelektual, kreativitas, dan kepemimpinan? Wah... kayaknya
enggak ada deh. Eits! Tarik dulu ucapanmu! Ada lagi!
Ada kok, ekskul yang bisa
mengasah segala kemampuan baik kita. Contohnya rohis, kerohanian Islam. Ekskul
ini memang berasaskan Islam. Kesannya kaku ya? Hmm... kalian menganggapnya agak
gimana gitu kan?
Sebenarnya enggak juga kok,
biasa-biasa saja dan seperti ekskul lainnya, rohis menawarkan berbagai kegiatan
dan kreativitas yang menarik sambil memperdalam pemahaman soal agama.
Lagian, generasi muda yang
nantinya sukses pasti mengenal agamanya, mengenal bangsanya, juga mengenal
dirinya. Bukannya malah foya-foya enggak jelas.
Apalagi kalau di antaranya ada
yang pakai semboyan ”kecil dimanja, muda foya-foya, tua kaya-raya, mati masuk
surga”. Aduh.... udah enggak zamannya kale pake semboyan kayak gitu! Mending
langsung mengembangkan kemampuan kita, bukan cuma malas-malasan.
Aneka kegiatan
Kenapa kita bilang rohis bisa
mengasah kemampuan kita, bakat kepemimpinan, dan sikap toleransi dengan baik?
Jawabannya, simpel aja.
Pertama, karena pada dasarnya
ekskul ini merakyat. Enggak ribet kalau mau daftar. Enggak kebanyakan syarat.
Enggak menuntut kita mempunyai fisik yang atletis atau otak secerdas Einstein.
Toh, semua orang punya bakat atau kemampuan masing-masing.
Kedua, kegiatannya bervariasi.
Sesuai sama bakat dan minat kita. Misal aja nih, kita punya bakat dan minat
untuk menulis, kita tinggal milih kerjaan yang sesuai buat kita. Kalau di rohis
SMK N 7 Jakarta, ada keseniannya misalnya, Nasyid, Marawis dan Teater. Ada juga
yang bersangkutan dengan jurnalistik seperti Mading fan Buletin.
Kalau di antara kita ada yang
suka berpetualang di alam, di rohis juga ada kegiatan tafakur alam. Di kegiatan
ini, kita dikenalin sama alam sekitar yang benar-benar indah sambil out bound
dan game Islami lainnya. Masih ada lagi kegiatan lain, seperti seminar, bedah
buku, dan bedah film.
Ketiga, kita jadi kenal sama teman-teman
yang cocok sama minat kita. Teman yang bukannya menjerumuskan kita, tapi malah
membangkitkan semangat. Teman yang ada di saat suka dan duka. Teman yang setiap
kali kita teringat wajahnya, kita jadi ingat sama kata-kata mutiaranya,
tegurannya, dan kata-kata penyemangatnya.
Pokoknya enggak bakal terlupakan
deh masa SMK kita yang penuh warna. Apalagi kalau kita gabung di rohis, sampai
lulus nanti masih ada hal-hal yang baik yang membekas di hati. kata salah satu alumni kami, kepribadian pada masa dewasa itu kebanyakan terbentuk dari masa SMK
Rasa tanggung jawab, pandangan
hidup, dan tujuan hidup, semuanya bermula di masa peralihan ini. Di masa SMK
kita yang bak pelangi karena memang penuh warna. Warna ”putih”, ”hitam”, bahkan
”abu-abu” karena sering kali kita selalu ragu. Tak bisa menilai mana yang
benar, mana yang salah.
Itulah kenapa kita harus punya
pembimbing, baik itu orangtua atau teman-teman yang bisa menunjukkan jalan
menuju masa depan yang kita impikan. Salah satu cara untuk mendapatkan lingkungan
yang mendukung kita adalah mencari teman di organisasi yang bagus dan penuh
semangat.
Label:
Artikel
Rabu, 30 Mei 2012
Visi & Misi
Tujuan sangat penting karena
memberi arah aktivitas yang dilakukan. Tujuan ROHIS tidak hanya berorientasi
duniawi tetapi juga ukhrawi. Statement tujuan dinafasi nilai-nilai Islam,
misalnya:
Terbinanya pelajar yang beriman,
berilmu dan beramal shalih dalam rangka mengabdi kepada Allah untuk memperoleh
keridlaan-Nya.
Visi memberi gambaran di masa
depan, visi diharapkan dapat menjadi bagian cita-cita yang akan direalisasikan.
Visi ROHIS perlu dinyatakan secara jelas, mudah dipahami dan realistis,
misalnya:
Insya Allah, menjadi organisasi
da’wah di sekolah yang handal, kreatif dan bermanfaat bagi pelajar
Misi merupakan jalan yang harus
ditempuh dalam mencapai tujuan
Label:
Profile
Rohis SMKN 7 Jakarta
TUJUAN ROHIS
- Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan siswa.
- Menyimpan, membuat dan mempublikasikan informasi Da’wah Islam.
- Menyelenggarakan pelayanan, pengkajian dan pelatihan Da’wah Islam yang berkualitas untuk siswa.
- Memasyarakatkan Da’wah Islam di Sekolah.
Implementasi Tujuan, Visi dan Misi
dinyatakan dalam bentuk Rencana Kerja dan Anggaran Pengelolaan (RKAP) yang
disusun tiap tahun, dan ditindaklanjuti dalam aneka aktivitas yang diselenggarakan
secara profesional.
ROHIS sebagai organisasi da’wah di
sekolah mermiliki beberapa alasan, di antaranya:
Kebutuhan untuk berda’wah.
Dalam aktivitas sekolah diperlukan
adanya pelajar-pelajar muslim yang peduli terhadap amar ma’ruf nahi munkar.
Kepedulian tersebut, insya Allah, akan membawa dan menjaga para pelajar muslim
selalu berada di jalan Allah. Para mujahid da’wah tersebut termasuk orang-orang
yang beruntung karena telah mengikuti perintah dan seruan Rabb-nya sebagaimana
tersebut dalam Al Quraan Surah Ali ‘Imran ayat 104 di atas.
Perlunya berda’wah secara kolektif.
Misi da’wah di sekolah dapat
dilaksanakan sendiri-sendiri oleh setiap pelajar, namun akan lebih baik bila
diselenggarakan secara kolektif dalam sebuah organisasi da’wah. Dengan bekerja
sama dalam ROHIS, insya Allah, akan memberi kemudahan untuk bekerja secara
efektif dan efisien dalam mencapai tujuan.
Menyahuti kebutuhan da’wah.
Keberadaan ROHIS diharapkan mampu
menyahuti kebutuhan da’wah di kalangan pelajar yang semakin beragam. Untuk itu,
da’wah Islam di sekolah perlu diselenggarakan secara baik. Artinya,
dilaksanakan dengan terencana, rapi, terarah dan detail, sehingga tujuan da’wah
dapat tercapai.
Label:
Profile
Langganan:
Postingan (Atom)