“Kami tidak dapat melakukan tugas kami di tengah matinya energi listrik dan kurangnya bahan bakar di Gaza,” Rebhi al-Sheikh, wakil kepala otoritas air Palestina mengtakan kepada wartawan.
“Kami tidak lagi mampu menyediakan air minum untuk rumah, tempat penampungan atau rumah sakit,” tegasnya.
Pada hari Selasa, pembangkit listrik satu-satunya di Jalur Gaza ditutup setelah serangan Israel menghantam bahan bakar pembangkit listrik itu. Pemogokan memicu pemadaman listrik di Gaza di tengah serangan Israel yang menghancurkan.
Al-Sheikh meminta PBB dan organisasi kemanusiaan lainnya untuk bertindak cepat untuk mencegah bencana nyata dalam pelayanan air Gaza. Dia juga menyerukan untuk melakukan perlindungan kepada pekerja layanan air, setelah enam pekerja meninggal dunia dalam penargetan langsung oleh pasukan Israel. [ds/islampos/worldbulletin]
Sumber : Islampos.com
0 komentar:
Posting Komentar